Untuk mencari tahu kapan Rancaekek mulai terbentuk dan bagaimana kehidupan sebelumnya di Rancaekek, tim peneliti LIPI yang bertugas untuk meneliti pun turun ke lapangan untuk meneliti struktur taneuh sawah yang memang banyak di temukan di daerah Rancaekek. Berdasarkan hasil penelitian, daerah Rancaekek ini sudah ada sejak jaman Walanda, jadi dulunya daerah Rancaekek ini hanya hamparan sawah saja. Tim peneliti LIPI angkat bicara mengenai penelitian mereka "ceuk saya mah ti zaman walanda daerah Rancaekek teh di jadikeun pusat persawahan, hal ini di buktikan dengan banyaknya beurit sawah yang sekarang sok asup ke rumah warga dan suka ngacak wadah runtah di dapur" menurut Ir Apo Sudrajat yang telah bau tanah sabab awaknya bobolokot ku taneuh sawah setelah meneliti tanah sawah di sisi rel anu rek ka walini. Lalu kapan daerah Bumi Rancaekek Kencana berdiri? Perumahan nu katanya terluas se Asia Tenggara ini di perkirakan di bangun pada awal tahun 90an, menurut seorang warga kencana Sutadji(58)"yah kira - kira thun 90an kang, saya ga tau persisnya tahun berapa". tutur Sutadji kawas yang heeh
Selain itu, di temukannya candi bojong menje pada agustus 2002 di Kelurahan Cangkuang, Kecamatan Rancaekek menjadi bukti penting asal mula terjadi kehidupan di Rancaekek. Dugaan awal Candi Bojong Menje merupakan peninggalan dari abad ke 7. Namun lantaran proses penggalian candi masih belum beres, maka warga pun menamai candi ini dengan berbagai nama, seperti Candi Gali, Candi Perhatikeun, Candi Urus, bahkan ada yang menamainya Candi modalan ku pamarentah. Belum rampungnya penggalian ini lantaran para peneliti yang menyimpulkan bahwa candi tersebut bisa saja sangat besar dan perlu modal gede untuk bisa menggalinya dan sabab candi teresbut terletak di bawah komplek pemakaman warga sekitar. Sehingga membuat protes para mayit yang sudah pewe di dalam kuburan, apabila proses ngagali ini terus di lanjutkan. Nampaknya para mayit pun di beri dukungan dari pelantun lagu "mayit juga manusia", nyaeta Candil.
Ir Apo Sudrajat yang tersungkur di persawaahan akibat malaweng saat sedang meneliti di lokasi. Hal inilah yang membuat Ir Apo Sudrajat awakna bobolokot ku leutak.
Candil yang sedang memberi dukungan untuk para mayit penghuni kuburan di sekitar daerah Candi Bojong Menje dengan cara menyanyi lagu "mayit juga manusiaaaaaaaa"
ah saraaap. hahaha
BalasHapusartikel yang sangat menarik, informatif dan sungguh primitif...
BalasHapushatur nuhun kang patihsunan :D
BalasHapushahahahaha teu kuat nyeuri kulit beuteung duuuh,,nuhun kang ah,,,heuheu
BalasHapusizin copas weh nya,,,,!!!!
mangga kang farid
BalasHapusSEJARAH RANCAEKEK
BalasHapusdesa rancaekek yang kita cintai ini, dulu pada jaman kolonial Belanda dijadikan stasiun radio komunikasi Indonesia-Belanda. bisa dibuktikan dengan bangunan belanda yang berada di Rancabatok (walaupun sudah hancur) dan adanya kompleks Radio di sebelah barat daya RW O2 BURAKEN. mengapa harus Rancaekek ? struktur tanah di Rancaekek yang basah dan ber-rawa(matakna tong aneh mun rancaekek gampang banjir) sangat cocok untuk grounding(sistem kelistrikan). hal ini menjadi alasan pemerintah kolonial untuk mendirikan stasiun radio di Rancaekek. stasiun rancaekek pun dibangun untuk tempat pemberhentian kereta api yang membawa karyawan stasiun radio tersebut dari kota Bandung.
source : Mr. Gamal dari Jerman (naha orang jerman apalnya, tapi orang rancaekekna sorangan henteu)
semoga bermanfaat
teu janten komentar ah, aksarana di pacokan ku manuk.
BalasHapusluar biasa ieu ...didukunglah jadi bupati rancaekek
BalasHapusluar biasa ieu ...didukunglah jadi bupati rancaekek
BalasHapussebagai orang rancaekek...sy sangat berterimakasih kepada kang nana yg telah memberikan laporan yg pikaseurieun...bravo lah...
BalasHapusGedung seni :)
BalasHapusLierr ahh
BalasHapusEuuh sia. :( hanas dibaca
BalasHapusAjik moal aya ieu mah wkwk hade
BalasHapusWkwk anying aing baru baca ini di 2020. Artikel yang sanagt menarik dan pikaseurieun alus lah pokona mah, btw RIP eceu
BalasHapus